Situs poker online

Mudahnya Bagi Seseorang Untuk Mendapat Label Bernama 'Haters'


Quotes terbaik dari Taylor Swift
bola126.com - Ketika memandang para artis, selalu ada rasa penasaran di balik kekaguman saya pada mereka. Bagaimana bisa mereka betah untuk berada di tengah sanjungan dan benci para haters-nya? Tentu saja pertanyaan itu saya tujukan pada berbagai kolom komentar social media kaum terpandang ini.
Selain menjadi lapak para pedagang dunia maya yang terkadang cukup lucu jika diperhatikan, bisa dibilang kolom komentar para artis jadi cara terbaik untuk mengungkapkan apa yang dipikirkan fans maupun haters. Mudahnya memalsukan identitas, membentengi diri dengan fitur lock dan tak bertemu secara langsung membuat norma tak lagi punya batasan jelas. Aturan yang seharusnya juga bisa membebaskan para user social media dari lingkaran setan bernama cyber-bullying pun terasa kurang efektif.
Padahal kalau kembali ke masa lalu, cibiran dan hujatan pada artis secara gamblang rasanya masih jarang kita temui. Siapapun tidak bisa serta merta menyalahkan internet atas hal ini. Tapi menariknya, cukup dengan mengkritik atau menghujat, saat ini orang-orang sudah bisa mendapat label 'haters' secara cepat dan mudah. Apa semua orang harus mengatakan 'ya' dengan sikap dan ucapan para artis demi menghindari label 'haters'?
Kritik misalnya, tak selalu semurah hujatan orang-orang. "Auratnyaaa mbak," adalah cukilan yang saya ambil dari seloroh seorang user Instagram pada kolom komentar foto Ayu Ting Ting. Masih terikat pada adat ke-timur-an, didukung dengan imej yang lebih sopan di beberapa foto sebelumnya, saya rasa cukup wajar jika Ayu Ting Ting mendapat kritik dari publik ketika ia memutuskan tampil sedikit terbuka. Toh, kritik sendiri muncul karena didasari pertimbangan baik - buruk seseorang yang kemudian berupa pendapat.


Sedangkan hujatan dan cibiran, tentu saja bersifat negatif. Hanya saja sebuah hujatan pun ada yang didasari karena fakta, juga yang dilontarkan karena sebatas emosi ataupun benci. Ambil saja contohMarshanda, salah satu sosok artis yang rasanya cukup sulit untuk lepas dari hujatan orang-orang. Cuma butuh satu kejelekannya yang terungkap, maka fakta tersebut sudah cukup dijadikan alasan untuk menghujat mantan 'gadis kesayangan Ibu Peri' itu.


Sayangnya, alih-alih membuktikan diri pada orang-orang yang disebut 'haters', para artis ini malah kembali dijatuhkan dengan ribuan hujatan. Tak perlu jadi artis, siapapun pasti akan muak jika mendapat ribuan hujatan setiap harinya. Alhasil, label 'haters' rasanya memang pas untuk mereka yang selalu mencibir atau berbeda pemahaman sedikit saja.

Benar - salah, menurut saya akan tetap berada pada level subjektif. Siapapun berhak untuk berpendapat, bahkan menyebut orang lain sebagai 'haters'. Masalahnya cuma, seberapa jauh para artis ini bisa membedakan siapa 'lovers' mereka di antara kalimat hujatan serta cibiran yang tampak saru. Pastinya ini tak akan langsung membuat mereka lepas dari sorotan miring, tapi sikap humble tanpa perlu mengecam balik jadi proses yang tidak sepenuhnya salah, meski proses yang ada tetaplah subjektif.

Juga, sayang saja ketika seseorang harus ikut menghujat bersama kuantitas yang ada tanpa adanya fakta yang mendasar maupun verifikasi yang jelas. Lucunya lagi, hujatan dan cibiran pun dilontarkan dalam koridor yang tidak mempertemukan penghujat dan yang dihujat secara langsung. Tak ada siapapun yang berhak untuk melarang orang berkomentar atau menghujat, apalagi saya, semua punya alasan dan emosi masing-masing.

Sekedar melampiaskan emosi dan pendapat tak berdasar di dunia maya seperti berada dalam keadaan mabuk. Bebas berkomentar, tak peduli siapa melihat dan mendengar. Begitu kembali ke realita, senang dan puas pun usai, tinggal menunggu rasa malu sebagai bias dari apa yang telah dilakukan.
Previous
Next Post »
domino online terpercaya